Kamis, 05 Mei 2011

http://ariefew.com/website/cara-buat-update-status-facebook-via-blackberry-iphone-android-dengan-mudah/

HAKIKAT PANTANG MENYERAH DAN ULET

1. Pengertian Hakikat Pantang Menyerah dan Ulet
          Pada Hakikatnya sikap pantang menyerah dan ulet merupakan perjuangan wirausahawan yang tangguh penuh semangat, tidak putus asa, kuat kerja keras dan tidak menyerah. Seorang wirausaha mempunyai cita-cita tinggi untuk sukses didalam mengelolah kegiatan usahanya/ bisnisnya, cita-cita wirausahawan yang sangat tinggi untuk sukses didalam mengelola kegiatan usaha/ bisnisnya akan menjadi pendorong dan daya tahan dalam menghadapi segala rintangan, hambatan, cobaan dan kendala dalam berwirausaha.
         Adapun yang dimaksud dengan ulet adan tangguh, kuat dan tidak mudah putus asa, para wirausahawan didalam mengelola kegiatan usahanya selain harus ulet diharapkan juga agar jangan loyo , mudah putus asam, pasrah, menyerah dan tidak mau berjuang. Para wirausahawan harus berambisi ingin maju (ambitition drive) didalam melaksanakan kegiatan usaha/ bisnisnya.
Adapun yang dimaksud putus asa dalam mengelola usaha adalah wirausahawan itu tidak punya harapan lagi didalam berwirausaha.
 
         Dalam menghadapi dunia bisnis yang penuh ranjau-ranjau kolusi, korupsi dan nepotisme, seseorang wirausahawan memerlukan semangat tidak putus asa dan ulet serta penuh ketabahan untuk memulai liku-liku rintangan didalam usaha/ bisnisnya, selalu berusaha mencari jalan yang lebih baik untuk maju dan mencapai sukses. Akan tetapi, tentu saja sikap kerja pantang menyerah dan ulet dalam mengelola kegiatan usaha/ bisnisnya harus ditunjang oleh pengorbanan, perjuanan, semangat dan kepercayaan pada diri para wirausahawan sendiri.
         Sikap kerja pantang menyerah dan ulet dalam berwirausaha pada hakikatnya merupakan sinar terang keberhasilan dalam menjalankan kehidupan usahanya baik untuk diri wirausaha, keluarganya maupun untuk masyarakat. Seorang wirausahawan yang memiliki sikap kerja pantang menyerah dan ulet didalam usahanya pada hakekatnya adalah orang yang tidak mengenal lelah didalam berwirausaha. Adapun faktor-faktor yang dapat mendukung sikap kerja pantang menyerah dan ulet dalam kegiatan usaha atau bisnis para wirausahawan yaitu sebagai berikut :
  • Bekerja dengan penuh keyakinan, penuh semangat, pantang menyerah dan ulet dalam berwirausaha. 
  • Bekerja dengan penuh ketekunan dan memiliki tekad yang terarah dalam berwirausaha 
  • Bekerja berdasarkan kemampuan, bakat, minat, pengalaman, pendidikan dan kesanggupan dalam berwirausaha 
  • Bekerja penuh semangat, penuh kegairahan dan penuh ketabahan dalam berwirausaha.
2. Kepemimpinan dalam kerja pantang menyerah dan ulet
       Pada umumnya kegagalan dalam mengelola kegiatan usaha/ bisnis disebabkan oleh faktor kepemimpinan yang tidak efektif, seperti ketidak mampuan wirausahawan dalam memimpin perusahaan dan para karyawannya serta kelemahand alam hal kerjasama.
 
       Kepemimpinan yang efektif menuntut seorang wirausahawan untuk selalu melaksanakan kegiatan usaha/ bisnisnya dengan penuh semangat, penuh perhatian, bertanggung jawah dan selalu menunjukan sikap kerja pantang menyerah dan ulet. Seperti kita ketahui, betapapun canggihnya teknologi, kegiatan usaha tidak akan berhasil jika manusia-manusia atau orang-orang yang menjalankan usaha tersebut adalah mereka-mereka yang pemalas, selalu menyerah, tidak ulet, apatis dan selalu putus asa. Arti penting efektivitas kepemimpinan didalam penerapan kerja pantang menyerah dan ulet adalah arti akan membawa keberhasilan didalam berwirausaha. Disini ada 5 (lima) variabel utama yang tercakup dalam menerapkan pentingnya kerja pantang menyerah dan ulet didalam kepemimpinan yakni :
a. Mempunyai komitmen tinggi didalam bekerja
b. Mempunyai etos kerja yang tinggi
c. Menyangkut distribusi kekuasaan didalam bekerja
d. Melibatkan orang lain didalam bekerja
e. Menyangkut kenamaan pengaruh dalam menyerahkan para karyawan perusahaan

Dengan menunjukan sikap kerja pantang menyerah dan ulet, pada hakikatnya akan melahirkan mental didalam kepemimpinan. Juga adanya kepemimpinan yang unggul, maka orientasi wirausahawan akan tertuju pada sasaran dalam kegiatan usahanya, hubungan kerjanya dan aktifitasnya.

3. Karakteristik dalam sikap pantang menyerah dan ulet
Karakteristik wirausaha yang baik akan membawa kearah kebenaran dan keselamatan sikap kera pantang menyerah dan ulet, serta akan menaikkan derajat dan martabat wirausahawan. Karakteristik lainnya yang perlu dipahami dan dipelajari adalah adanya teknik mawas diri, umpan balik, tanggapan, ilmu pengetahuan, keterampilan serta kera keras dan ulet. Karakteristik wirausahawan yang baik didalam berwira usaha adalah perjuangan yang menunjukan sikp pantang menyerah, ulet, pekerja keras, optimis dan enerjik didalam mengelola kegiatan usahanya.
Adapun karakteristik para wirausahawan yang baik dan perlu dikembangkan agar bisa menunukan sikap kera pantang menyerah dan ulet yaitu sebagai berikut :
a. Kera keras, ulet dan disiplin
b. Mandiri dan realistis
c. Prestatif dan komitmen tinggi
d. Belaar dari pengalaman
e. Berfikir positif dan bertanggung jawab
f. Memperhitungkan resiko usaha
g. Mencari jalan keluar dari setiap permasalahan
h. Merencanakan sesuatu sebelum bertindak
i. Kreatif dan inovatif
j. Kerja efektif dan efisien

4. Kerja keras dalam sikap pantang menyerah dan ulet
Dedikasi seorang wirausahawan yang bekerja keras dan menunjukan sikap pantang menyerah dan ulet terhadap kegiatan usaha/ bisnisnya sangat tinggi bahkan kadang-kadang ia akan mengorbankan hubungan dengan keluarganya untuk sementara. Ia selalu memperhatikan kegiatannya semata-mata untuk kemauan dan keberhasilan kegiatan wirausahanya. Adapun jenis pekeraan yang dilakukannya, profesi apapun yang dihadapinya, para wirausahawan selalu mampu melihat ke depan dan berjuang untuk mencapai sukses dahulu karirnya.
 
Kerja keras (capssity for hardwork) para wirausahawan adalah perjuangan yang menunjukan sikap kerja pantang menyerah dan ulet, kera keras, percaya diri, dan optimis. Menurut Murphy dan Peek (1980:8) guna mencapai sukses aku karier, seseorang harus memulai dengan kera pantang menyerah dan ulet, selain itu harus diikuti dengan tekad yang kuat dalam mencapai tujuan pengelolaan kegiatan usahanya. Wirausahawan harus dapat bekerja sama dengan orang lain, berpenampilan baik, tepat dalam membuat keputusan, memiliki dorongan ambisi dan pintar berkomunikasi.
Perjuangan yang menunjukan sikap kera pantang menyerah dan ulet adalah tidak boleh berpangku tangan dan mengharapkan rejeki hanya dengan berdoa saa tanpa bekerja dan berusaha. Seperti kita ketahui bahwa berdoa tanpa usaha kera keras dan pantang menyerah tidak ada gunanya didalam berwirausaha.

B. Mengelola Konflik
1. Mengidentifikasi konflik
Penyebab konflik usaha adalah pertentangan, perselisihan, percekcokan dan ketidaksamaan pendapat dalam usaha / bisnis. Pengalaman wirausahawan mengelola penyebab konflik dalam usaha/ bisnisnya, ada hubungannya dengan keluarga, teman dan para karyawannya.
Persiapan para wirausahawan terhadap masalah konflik merupakan kesediaan menerima tanggung jawab pribadinya atas akibat pengelolaan konflik usaha/ bisnisnya, meskipun masalah konflik yang ada di dalam dan di luar perusahaan selalu ada, tetapi para wirausahawan harus menerima tanggung jawab atas keputusannya sendiri.
 
Hal ini berarti wirausahawan didalam mengelola usaha/ bisnis yang sedang ada masalah konflik, perlu menganalisis diri sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan kerjanya, biasanya prilaku para wirausahawan dalam mengelola konflik dalam usaha/ bisnis selalu berkaitan dengan :
a. Pengambilan resiko dalam masalah konflik dan berkaitan dengan kreativitas dan inovatif
b. Pengambilan resiko dalam masalah konflik berkaitan erat dengan kepercayaan pada diri sendiri
c. Pengetahun realistis para wirausaha mengenai kemampuan mengelola konflik dalam usaha/ bisnisnya.

Adapun yang menyebabkan konflik pada umumnya adalah para usahawan tidak mampu memimpin para karyawannya, tidak bisa bekerja sama dengan orang lain dan tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, disamping itu keadaan lingkungan (baik internal maupun eksternal) juga dapat mengancam keberlangsungan usaha/ bisnisnya, misalnya berupa tanggapan-tanggapan atau gangguan-gangguan.
Pada umumnya penyebab adanya masalah konflik dalam usaha/ bisnis itu karena lemahnya pengelolaan usaha/ bisnisnya, begitu juga sifat ini para pesaing usaha/ bisnis akan menyebabkan masalah konflik yang mengarah pada krisis dan tindak kriminal. Persaingan yang tidak sehat menyebabkan masalah konflik, dapat dihadapi oleh para wirausahawan dengan mencari sela-sela yang aman dalam berusaha (market niching). Ada beberapa informasi yang perlu diperhatikan oleh para wirausahawan yaitu :
a. Wirausahawan kurang dibiasakan untuk bersaing
b. Semangat bersaing itu bukan untuk berkonflik atau saling membunuh didalam usahanya

2. Mengidentifikasikan Masalah Konflik
Pengidentifikasian konflik usaha/ bisnis antara lain adalah ;
a. Kerugian usaha/ bisnis
b. Ketidak pastian usaha/ bisnis
c. Penyimpangan usaha/ bisnis
d. Probabilitas didalam usaha/ bisnis dengan yang diharapkan

Ada beberapa faktor ekonomi macro dapat menyebabkan masalah konflik eksternal perusahaan dipengaruhi oleh adanya :
a. Kenaikan pajak dari pemerintah
b. Peraturan-peraturan dari pemerintah
c. Perusahaan pesaing mengobral harga produknya
Adapun mengidentifikasian konflik internal perusahaan yang berhubungan dengan aspek SDM sebagai berikut :
a. para eksekutif puncak dan pekerja
b. para karyawan perusahaan
c. hubungan industri dan perselisihannya
d. tidak beretika dalam berbisnis

3. Manfaat konflik usaha
Manfaat adanya konflik usaha
Bertambah besar usaha/ bisnisnya, maka akan bertambah pula masalah konflik dalam usaha/ bisnisnya, sehubungan dengan hal tersebut para wirausahawan hendaknya tidak perlu takut mengambil keputusan dalam konflik dan harus bersedia mengambil resikonya.
Adapun manfaat adanya konflik bagi para wirausahawan adalah sebagai berikut :
a. dapat meningkatkan keyakinan wirausahawan bahwa usaha/ bisnisnya akan berhasil
b. menjadi pandai dalam membuat keputusan dalam usaha/ bisnisnya
c. dapat meningkatkan ambisinya untuk maju dalam mengembangkan usaha/ bisnisnya
d. menjadi pandai berkomunikasi dengan para konsumen dan para pelanggan
e. memiliki komitmen tinggi dalam tugas
f. mau bertanggung jawab dalam usaha/ bisnisnya
g. merasa yakin, kreatif dan inovatif dalam usaha/ bisnisnya
h. selalu toleransi dalam mengahadapi resiko konflik dan ketidakpastian dalam usaha/ bisnisnya
i. selalu berorientasi kemasa dengan dan mau belajar dari akibat konflik
j. dapat meningkatkan kerja keras pantang menyerah dan ulet.

Memanfaatkan dan cara mengatasi konflik positif usaha
Dalam menghadapi dampak konflik positif yang paling baik penting usaha untuk para wirausahawan adalah menerapkan dengan pasti struktur kekuatan dan kelebihan perusahaannya. Adapun bidang usaha/ bisnisnya yang dikelola wirausahawan, pasti akan terdapat konflik positif atau mempunyai potensi pada suatu saat akan menjadi pesaing.
Adapun cara untuk mengatasi dan memanfaatkan konflik positif adalah sebagai berikut :
a. Memetakan seperangkat prosedur operasi, disini wirausahawan harus memberi penjelasan tentang apa yang akan dilakukan oleh para karyawan perusahaan dalam melaksanakan tugasnya
b. Merumuskan kebijaksanaan perusahaan, disini kebijaksanaan wirausahawan selangkah harus lebih maju dari pada prosedur operasi
Agar lebih jelas, dibawah ini dimuat cara mengatasi dan memanfaatkan konflik positif adalah sebagai berikut :
a. Memastikan kemampuan dalam memanfaatkan konflik positif dan usahanya
b. Menyadari bahwa tujuan awal yang besar dalam usahanya sering tidak bijaksana.
c. Membentuk Cross functional team usaha
d. Mengumpulkan masukan konflik positif mutahir
e. Menyusun informasi dan argumentasi konflik positif
f. Menyajikan alternatif-alternatif keputusan untuk mengatasi dan cara memanfaatkan masalah konflik positif dalam usaha

Kesimpulan cara memanfaatkan konflik positif adalah sebagai berikut :
a. menciptakan motivasi-motivasi dan keberanian dalam mengambil resiko usahanya
b. menciptakan karyawan perusahaan yang produktif dan kreatif
c. menciptakan hubungan yang baik antara pihak management dengan serikat pekerja/ karyawan perusahaan
d. menciptakan manajer usaha yang baik
e. menciptakan inovasi dan kreatifitasnya
f. menciptakan kwalitas dan pelayanan prima
g. mengatur program pemasaran produk dan jasa
h. memanfaatkan informasi tentang apa yang terjadi dalam diri para pesaing
i. memanfaatkan informasi tindakan-tindakan opensif secara berkesinambungan
j. melakukan manufer dalam bidang pemasaran
k. meningkatkan rasa percaya diri dan sikap optimis dalam mengelola usaha/ bisnis
l. mewujudkan cita-cita, virsi dan misi perusahaan
m. meningkatkan komitmennya untuk memajukan usaha/ bisnisnya
n. meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan usaha/ bisnisnya
o. meningkatkan informasi dan argumentasi dalam mengelola usaha/ bisnisnya
p. menentukan tujuan-tujuan jangka panjang dalam usaha/ bisnisnya
q. membuat daftar para pesaing atau bibit-bibit para pesaing
r. menyusun team manajemen pengembangan usaha/ bisnisnya
s. meningkatkan program-program pemasaran produk dan jasa


Mengatasi Konflik negatif
Dalam mengatasi masalah konflik negatfi didalam usaha/ bisnisnya, biasanya sulit diatasi oleh manajement usaha/ bisnis, akan tetapi terdapat dilapangan usaha/ bisnis para wirausahawan masih bisa mengatasi dengan jalan mengadakan persetujuan – persetujuan dan bekerja
a. Mengatasi dan mengurangi masalah konflik negatif supaya dapat menyesuaikan dan mengatur keseimbangan antara permintaan dan penawaran
b. Menghemat biaya produksi dan penjualan, agar dapat mempertahankan harga pokok produk
Apabila para wiarausahawan sudah menyadari bahwa usaha/ bisnisnya akan rawan terhadap masalah-masalah konflik negatif, maka langkah untuk mengatasinya adalah sebagai berikut :
a. membuat perencanaan untuk mengatasinya
b. membentuk team manajemen usaha/ bisnisnya
c. menciptakan hubungan yang baik antara pihak manajemen dengan para perusahaan
d. menciptakan inovasi-inovasi dalam produk dan berani dalam resikonya
e. menciptakan kualitas produk dan pelayanan primanya
f. menciptakan program-program pemasaran produknya
g. meningkatkan penjualan produknya melalui kerjasama antar perusahaan
h. meningkatkan kerja keras pantang menyerah dan ulet
i. melalukan manufer dalam bidang pemasaran
j. meningkatkan rasa percaya diri dan sikap optimis didalam mengembangkan usahanya.


C. Membangun Visi dan Misi Perusahaan
1. Mengetahui visi dan misi perusahaan
Ada beberapa pakar managemen usaha menyatakan bahwa visi itu adalah suatu keinginan terhadap keadaan usaha pada masa mendatang yang di cita-citakan oleh seluruh personel perusahaan.
Cita-cita usaha pada masa mendatang yang ada dibenak wirausahawan yang mewakili seluruh anggota perusahaan disebut visi, sedangkan yang dimaksud misi adalah beberapa penjabaran secara tertulis mengenai makna visi yang terkesan sulit dimengerti dan harus diusahakan agar seluruh staf perusahan menjadi paham dan jelas.
Visi perusahaan sebenarnya merupakan gambaran masa depan perusahaan yang akan dipilih dan diwujudkan pada suatu saat yang sudah ditentukan (strategic panning and management “J.B. Whitaker). Visi perusahaan menunjukan suatu kondisi ideal tentang masa depan usahanya dengan realistis, dapat dipercaya, meyakinkan serta mengandung daya tarik tersendiri.
Dari penjelasan materi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian visi perusahaan itu sebagai berikut :
a. Suatu kondisi ideal tentang masa depan yang relistis, dapat dipercaya, meyakinkan, serta mengandung daya tarik khusus.
b. Suatu gambaran masa depan yang dipilih dan hendak diwujudkan pada suatu saat yang ditentukan
c. Wawasan yang menjadi sumber arah bagi perusahaan dan digunakan untuk memandu perumusan misi
d. Pandangan jauh ke depan kemasa perusahaan tersebut akan dibawa atau gambaran apa yang diinginkan perusahaan
e. Pencerminan momitmen, kompetisi dan konsistensi
f. Formulasi tujuan yang sangat luas umum dan ekslusif
g. Cita-cita perusahaan untuk masa depan yang mengandung unsur filosofi

Persyaratan Visi Perusahaan adalah :
a. Dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran anggota organisasi perusahaan
b. Terfokus pad permasalahan utama institusi / instansi perusahaan agar dapat beroperasi
c. Memiliki nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi perusahaan
d. Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan perkembangan zaman
e. Memungkinkan untuk dapat dicapai
f. Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan

Tujuan visi perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Mencerminkan apa yang ingin dicapai oleh organisasi perusahaan
b. Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan
c. Memberikan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas
d. Menimbulkan komitmen bagi seluruh jajaran dalam lingkungan organisasi perusahaan
e. Memiliki orientasi untuk masa depan perusahaan
f. Menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategi perusahaan
g. Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi perusahaan

Pengertian misi perusahaan
Misi perusahaan adalah tindakan untuk merealisasikan visi perusahaan karena visi perusahaan harus mengakomodasi semua kelompok kepentingan. Selanjutnya jika wirausahawan sudah berhasil merumuskan misi perusahaanya, diharapkan misi itu dapat dikomunikasikan kepada karyawannya.
Untuk mengupayakan komunikasi yang efektif dari adanya misi perusahaan maka wirausahawan harus :
a. Menguraikan misi perusahaan dan memperbanyak serta dibagikan kepada para karyawan perusahaan
b. Menciptakan motto, misi dan menempelkannya ditempat yang mudah dilihat para karyawan atau ditempat papan pengumuman. Contoh :” Utamakan pelayanan Prima”

Berdasarkan penjelasan materi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian misi perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Tindakan untuk merealisasikan visi perusahaan
b. Artikulasi kemampuan perusahaan untuk dapat melakukan tugas berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan
c. Pernyataan yang ingin dicapai oleh perusahaan
d. Sesuatu yang harus dibuat dan dilaksanakan oleh organisasi perusahaan agar tujuannya berhasil dengan baik.

Merumuskan visi dan misi perusahaan
Rumusan visi dan misi perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana cara wirausahawan merumuskan defenisi visi perusahaan
b. Mengapa perusahaan wirausahawan tersebut didirikan dan kemana arah yang akan dituju
c. Perubahan atau perkembangan perusahaan apa yang ingin wirausahawan capai dalam jangka pendek dan jangka panjang
d. Barang dan jasa apa yang akan wirausahawan hasilkan
e. Bagaimana persepsi wirausahawan tentang kepentingan stake holders
f. Secara ekonomis, apa perhatian utama dalam perusahaan wirausahawan
g. Nilai-nilai dasar, anspirasi dan dasar modal apa yang ingin wirausahawan perjuangkan dalam mengembangkan perusahaanya.

Rumusan misi perusahaan :
a. Melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, seperti karyawan perusahaan, mitra kerja, akademis, birokrat dan masyarakat
b. Menyelesaikan kegiatan proses utama dengan sumber daya yang ada untuk memungkinkan perusahaan dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik dan dengan biaya seefesien mungkin
c. Memiliki lingkungan yang sangat berguna untuk menentukan apakah misi organisasi perusahaan tidak bertentangan secara internal dan eksternal


2. Menyusun rencana kegiatan sesuai dengan visi dan misi perusahaan

Prinsip merencanakan kegiatan perusahaan
Secara lebih terperinci prinsip-prinsip menyusun rencana kegiatan perusahaan yang sesuai visi dan misi yaitu sebagai berikut :
a. Contributer, disini rencana kegiatan perusahan yang baik harus dapat membantu tercapainya visi dan misi perusahaan
b. Primari activity, disini rencana kegiatan perusahaan harus merupakan kegiatan pertama dari seluruh management perusahaan
c. Fleksibilitas, disini rencana kegiatan perusahaan harus mudah diperbaiki disempurnakan dan disesuaikan dengan situasi serta kondisi yang selalu berubah-ubah.
d. Limiting, disini rencana kegiatan perusahaan harus dilihat dari faktor